gratisin.id Dimasa pandemi ini unuk melakukan perbaikan mobil kerap kali memicu konsumen untuk lebih kreatif dalam memilah produk dan spareparts automotiv. Apalagi kalau bagian spare parts yang rusak relativ mahal harganya apalgi produk orisinilnya, misalnya silinder mesin, transmisi, atau radiator, tentu sangat menguras kantong untuk membeli produk-produk tersebut. Alternatifnya, banyak konsumen mencari komponen pengganti berupa limbah copotan, dalam hal ini pasokan dari Singapura menjadi lirikan para pecinta automotiv.
Kenapa singapura banyak mengekspor limbah copototan spare parts, itu karena peraturan dan regulasi kepemilikan kendaraan di negara itu diatur hanya 10 tahun, sesuai dengan Certificate of Entitlement (COE). Jadi, ketika waktu perizinan hak kepemilikan habis, ada dua opsi yang dilakukan, memperpanjang COE dengan biaya yang cukup mahal atau mobil itu akan dihancurkan (scrap).
Dari mobil-mobil yang dihancurkan itu, suku cadang atau mesin yang masih bisa digunakan akan dijual kembali. suku cadang tersebut dilempar ke negara yang ada permintaannya, terutama Indonesia. Bagi Anda yang sedang mencari mesin atau suku cadang dengan biaya lebih murah, bisa dapat encoba sambangi toko toko yang berjajar di seputaran Asem reges Taman sari, Mega Glodok Kemayoran (MGK) lantai lima blok A3, Jakarta Pusat.
Pemilik toko banyak mengatakan, suku cadang yang dijualnya rata-rata untuk mobil Jepang dan Eropa. Soal harga cukup bervariasi, misalnya untuk transmisi merek mobil Jepang dibanderol Rp 5,5 juta, silinder head Rp 2,75 juta. Sedangkan Eropa lebih mahal, mesin BMW dijual Rp 20 juta, sedangkan Mercedes-Benz Rp 35 juta.
“Itu harga satu unit mesin mobil Eropa dan sebagian besar berasal dari Singapura. Kalau model paling tua usia 1990 dan kebanyakan di atas tahun 2000,” kata dia.
Sementara untuk transmisi antara Jepang dan Eropa juga berbeda. Han menjual Rp 15 juta untuk beberapa mobil asal negeri Matahari Terbit tersebut. Buat kendaraan asal Eropa dilego Rp 25 juta.
Lalu bagaimana jika mesin atau suku cadang yang akan dibeli tidak ada, dan berapa lama konsumen harus menunggu? Han melanjutkan, karena diambil dari Singapura, konsumen harus menunggu selama satu sampai dua bulan.
Selain anda hunting dan berburu produk limbah bekas diseputaran daerah anda, anda juga bisa dengan memantau dan melihat lihat di web gratisin.id karena di web gratisin.id ini anda bisa mendapatkan barang barang bekas maupun baru yang masih bisa anda pakai.